4 TIPS SEHAT SELAMA ISOMAN
4 TIPS SEHAT SELAMA ISOMAN
Ketika seseorang dinyatakan terpapar virus covid-19, hal pertama yang diserang adalah mental. Dengan banyaknya berita selama 2 tahun terakhir tentang penyebaran virus ini, dan sampailah berita bahwa dia tertular entah dari mana asalnya, maka mental orang tersebut akan langsung down. Ada beberapa faktor yang membuat mental begitu down, pertama dia harus isolasi mandiri. Isolasi mandiri membuatnya jauh dari orang-orang terkasih. Suami, anak, orang tua,sahabat. Bayangkan, bagaimana rasanya harus tidur seorang diri padahal selama bertahun-tahun ini tidur bersama suami dan anak yang sangat disayangi. Kedua, masyarakat bahkan keluarga langsung memberi jarak, ketakutan dan was-was.
Berita di media yang begitu gencar, suara sirine ambulance yang terdengar setiap hari, berita duka dari pengeras suara di mushola, menguatkan rasa takut dan was-was masyarakat karena covid, sehingga saat ada tetangganya atau bahkan keluarganya yang terpapar, otomatis ketakutan itu kian menjadi. Dalam kondisi sakit, tidak ada yang ingin dijauhi, inginnya dilayani, ditemani dan diberi perhatian khusus. Namun covid membuat ini menjadi sulit.
Beberpa alasan itulah yang membuat virus ini sangat menyerang mental kita. Untuk itulah hal terpenting yang bisa anda lakukan jika harus isoman adalah…
Support system
Miliki support system yang baik. Kabarkan kondisi kita kepada keluarga, diskusikan bagaimana pembagian tugas, misal siapa yang akan menjaga anak-anak, siapa yang bertugas menyiapkan makan pasien. Kabarkan juga kerabat, sahabat yang mengerti kesehatan bahkan penting untuk berbagi dengan teman yang pernah sembuh dari covid.
saat saya terkena mr.covid saya langsung mengabarkan tim kesehatan di SPRINGTIME. Sebuah komunitas yang didalamnya terdiri dari tim nakes, yang bertujuan untuk melayani kesehatan kepada masyarakat terutama yang awam tentang kesehatan atau jauh dari fasilitas kesehatan. Tim di komunitas ini sangat komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan seperti khitanan massal gratis, cek gula, kolesterol,asam urat, tensi darah dengan harga yang sangat terjangkau.
Sesuai dengan namanya SPRINGTIME, Spiritual and inspiring tim medic, komunitas ini berdiri sejak tahun 2017 dan selain melayani medis mereka memberikan support spiritual, saling menguatkan secara ruhiyah untuk mendapatkan kesehatan secara paripurna.
Saat mengetahui saya terpapar covid, tim dari SPRINGTIME mengundang saya untuk mengikuti webinar secara online dengan 2 narasumber , pertama dr. Ike dari tim medis yang menjelaskan seputar covid-19 bagaimana tata laksana isoman, dll. Dan seorang therapis bernama Fitri Y. Teh Fitri berhasil membuat para peserta larut dalam terapinya, saya yang merasa hidung mampet dan pusing qodarullah sembuh saat itu juga.
Ada 4 teknik yang dipraktekan bersama-sama di webinar itu. Pertama TEPUK-USAP. Kami semua diajak untuk menepuk-nepuk seluruh badan mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Posisi kami duduk dengan kaki dilantai. Saat badan ditepuk-tepuk kami harus berkata seperti ini “Wahai badanku, saat kutepuk-tepuk badanku maka seluruh energy dalam tubuhku mengalir dengan lancar, badanku sehat dan hatiku bahagia” terus dilakukan berulang-ulang sambil menepuk-nepuk sambil di afirmasi positif. Baru teknik pertama sudah banyak peserta yang merasakan efek baik seperti hidung yang sudah tidak mampet lagi, batuk yang mulai sembuh bahkan ada yang sendawa. Semua reaksi itu benar- benar kabar gembira.
Selanjutnya kami akan melakukan USAP. Posisi kami masih duduk dengan kaki menyentuh lantai lalu kami tarik nafas dari hidung dan dikeluarkan dari mulut. Peserta diajak rileks dan memilih posisi duduk yang nyaman kemudian mulai mengusap dada secara memutar dengan tangan kanan dan mata tertutup.
Saat melakukan usap tersebut, kami dipandu oleh teh Fitri untuk melakukan afirmasi kembali, kurang lebih seperti ini. “Wahai penyakit yang ada didalam tubuhku, maafkan aku jika selama ini aku kesal, aku kecewa dan berusaha untuk menolakmu. Aku terima dengan sadar atas kehadiranmu dalam tubuhku. Wahai paru-paru terima kasih selama ini sudah kuat dan berusaha bertahan, jantung terima kasih sudah kuat, lambung terima kasih atas segala usahamu untuk tetap sehatkan tubuhku. Tangan terima kasih, maafkan aku karena selama ini sering mengabaikanmu”
Part ini lumayan panjang namun intinya kami diajak untuk berterima kasih pada semua hal yang ada disekitar kita termasuk obat, bantal, suplemen, kasur, HP, apapun yang ada mendampingi kita untuk sembuh dan berdamai dengan penyakit yang sedang singgah.
Teknik berikutnya adalah NAFAS-SELFTALK. Kami diajak untuk bernafas dengan sadar. Tarik nafas dari hidung penuhi perut dengan udara kemudian tahan selama 5-7 hitungan lalu hembuskan melalui mulut. Begitu berulang-ulang sambil afirmasi positif untuk tetap semangat sembuh.
Selanjutnya kami diajak untuk melakukan teknik “hooponopono”. Ini adalah sebuah teknik selftalk dan selflove yang sangat menarik. Kami diajak untuk memejamkan mata kembali kemudian selftalk seperti ini “Wahai (sebut nama) Yeni, aku menyesal atas semua keputusan yang aku pilih dengan kurang tepat, atas semua kata-kata yang kurang baik (sorry), dan aku meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang aku lakukan (forgive), aku berterima kasih atas semua yang telah engkau lakukan selama ini, kamu benar-benar hebat sudah bertahan dan mau berjuang sejauh ini (Thankyou) dan aku sangat mencintaimu sepenuh hatiku, aku menyayangimu dengan segenap hatiku, Ilove you (selflove).
Dan teknik terakhir yaitu dengan menulis. Menulis menggunakan tangan, pulpen dan buku tulis. Rilis emosi yang ada dalam diri kita. Temukan teknik rilis yang paling nyaman dengan diri kita.
Setelah terapi ini Alhamdulillah saya bisa tidur dengan lelap sekali dan esoknya bangun dengan lebih segar.
Selain menghubungi SPRINGTIME, saya juga mengabarkan komunitas yang saya ikuti yaitu IBU PROFESIONAL, selain member saya pun aktif sebagai pengurus sehingga selama isoman saya harus mendelegasikan tugas-tugas saya kepada tim saya di kepengurusan. Alhamdulillah support dari teman-teman pengurus sangatlah baik, tim medis di RCIP juga sangat membantu saya dalam pendampingan kondisi kesehatan dan kapanpun bisa konsultasi mengenai kesehatan saya.
Teman di pengurus yang pernah melewati sakit inipun sangat membantu saya untuk melakukan hal-hal yang sangat diperlukan selama isoman, alat apa saja yang perlu dibeli seperti thermometer dan oximeter juga oxycan untuk jaga-jaga. Semua itu merupakan support yang sangat berarti bagi saya sebagai pasien covid.
Support system yang tak kalah penting juga hadir dari pasangan. Di saat seperti ini suami saya malah ingin menemani saya selama isoman namun alhamdulilah beliau tetap sehat dan bugar. Suami tak bosan untuk mengingatkan saya minum obat dan makan. Selalu menemani saya tidur dan percaya bahwa kehadiran dia sangat baik untuk imun istrinya terutama untuk menguatkan kembali mental yang sempat down.
OBAT DAN TERAPI YANG KAU YAKINI MENYEMBUHKAN
Ada banyak sekali masukan dari keluarga atau tim medis untuk konsumsi ini dan itu banyak sekali. Mulai dari air kelapa, lemon, madu, vitamin, obat ini dan itu. Semua itu tidak saya tolak, saya terima itu sebagai wujud perhatian dan sayang mereka, saya konsumsi dengan baik namun keyakinan itu sangat berpengaruh terhadap reaksi tubuh. Saya pelaku ketofastosis sejak lama, sehingga tubuh ini sudah lama beradaptasi tanpa asupan karbohidrat dan gula. Semua yang orang lain berikan yang ada kandungan karbohidrat dan gula tidak bisa saya makan. Karena saya meyakini itu tidak baik untuk tubuh saya yang sudah lama meninggalkan kedua hal itu.
Makronutrisi yang saya konsumsi hanya protein dan lemak, sayuran dan buah-buahan tertentu saja. Saya coba tetap mengkonsumsi yang biasa saya konsumsi. Vitamin dan obat dari dokter tetap diminum. Dan yang tak kalah penting yang saya lakukan adalah enema kopi atau gersosn therapy. Ini semacam terapi dengan kopi organic yang sudah direbus dan airnya digunakan setelah dingin/hangat, cairan kopinya dimasukan melalui {maaf) lubang anus. Terapi ini untuk membersihkan liver. Terapi ini untuk segala jenis penyakit namun ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhi, seperti tidur minimal 7 jam, asupan makanan yang baik, minum air putih 2-3 ;liter sehari, dll.
Saya melakukan enema setiap hari. Jika sedang tidak sakit hanya 2 hari sekali atau seminggu sekali. Ini sudah saya lakukan sejak 5 tahun lalu dan Alhamdulillah cukup ampuh untuk memulihkan kondisi badan yang ngedrop. Selain itu saya juga minum suplemen alami yang mengandung propolis.
Semua yang saya lakukan adalah apa yang saya yakini itu menyehatkan tubuh, so kesimpulannya meskipun ada banyak sekali alternative pengobatan pilih dulu yang anda sendiri yakini biasa diterima oleh tubuh anda dengan baik.
PUNYA ALASAN KUAT KENAPA HARUS SEHAT
Jaga kata-kata anda untuk tetap yakin bahwa di saat sakit seperti ini anda bisa sembuh. Jangan sekali-kali membiarkan pikiran anda melemahkan anda. Tutup mata dan telinga dari berita-berita yang tayang di televisi maupun di medsos tentang mr.covid. kalaupun mendengar sirine ambulance doakan saja, kalaupun mendengar suara pengumuman duka cita di mushola, doakan saja dan yakini bahwa itu sudah waktunya. Tetap semangat untuk sembuh, focus untuk sembuh. Yang tak kalah penting yaitu miliki alasan kuat untuk sembuh. Kemudian ajukan kepada Allah alasan itu.
Contoh “Ya Allah tolong beri hamba kesembuhan, hamba ingin sekali memperbaiki sikap hamba ke anak, ke suami, ke orang tua. Ingin sekali diberi kesempatan untuk membersamai anak dengan sikap yang lebih baik, ingin minta maaf ke anak ke suami, ya allah mohon izinkan hamba sembuh dari sakit ini, misi hidup hamba belum selesai ya rabb….kabulkanlah ya allah”
JAGA KONEKSI DENGAN ALLAH
Sadari bahwa dalam diri kita ada unsur ketuhanan. Apakah anda lupa bahwa anda adalah satu-satunya makhluk paling istimewa dan special di hadapan Allah SWT diantara makhluk lainnya?
“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya dan Aku telah meniupkan ruh (ciptaan)Ku kedalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (QS. Al-Hijr: 29)
“Kemudian Dia menyempurnakannya, dan meniupkan ruh (ciptaan)Nya kedalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.” (QS. As-Sajdah : 9)
Mari kita cermati ayat tersebut, bahwa sesungguhnya di dalam diri anda terkandung juga sebagian sifat-sifat Allah. Jika Allah Maha Pencipta, sesungguhnya anda juga memiliki kekuatan dan kemampuan mencipta…..melalui apa yang anda katakan. Karena kata-kata anda itu seperti magic, seperti doa yang memiliki energy untuk mencipta. Maka berhati-hatilah dengan apa yang anda katakan.
Contoh…
Ketika saya mengatakan (dalam hati) ingin sekali jalan-jalan di Bandung lewat jembatan surapati bersama suami. Qodarullah, saat kami beranjak pulang dari rumah mamah di Kopo menuju Lembang, kami nyasar tak tentu arah, sambil kesal saya bilang ke suami “Pokoknya mau makan dulu kalau ada yang jualan nanti keburu kelaparan” benar saja saya sangat kelaparan setelah itu dan tak disangka mobil kami sampai di jembatan surapati seperti yang saya inginkan. Padahal jika tidak nyasar ya tidak akan ke jembatan surapati.
Setelah itu kami makan di Restaurant Sunda jalan Sukajadi, tapi dalam hati saya bilang ingin sekali lain waktu makan di Angkringan Mang Jo di ITB. Wow besoknya saat kami hendak pulang dari Lembang ke Kopo malah kesasar lagi dan keburu malem, entah kenapa tiba-tiba menemukan arah ke Salman dan saya meminta suami untuk berbelok terus kearah “Angkringan Mang Jo” dan kami makan malam disana sebelum memutuskan untuk pulang.
Pernah mengalami hal yang sama? Apa yang kita ucapkan itulah yang kita dapatkan. Seperti sakit, mungkin anda pernah berujar seperti ini “Gimana ya kalau saya sakit covid, kasian anak saya terpisah dari saya karena harus isoman”
Apa-apa yang menimpa kita sebenarnya atas undangan kita sendiri. Karena semua hal di alam semesta ini adalah energy. Energy yang menyatu. Maka dari itu jika anda ingin yang baik-baik saja yang terjadi dalam hidup anda maka undanglah semua hal yang baik-baik saja. Untuk mencapai pikiran dan perasaan yang positif kita perlu terus terkoneksi dengan Allah yang telah meniupkan ruhNya kepada kita.
Apapun faktanya tetap jaga pikiran dan perasaan anda terutama kata-kata. DISIPLIN KATA. Caranya? Banyak cara yang bisa anda lakukan, seperti tilawah alquran dengan suara yang nyaring. Saat saya Isoman, saya coba untuk terus membaca Alquran, karena Alquran adalah syifa, obat. Sedikit terasa dada berat, sesak sulit bernafas, saya langsung membaca Alquran, saya yakin apapun faktanya tapi saya katakan pada diri bahwa saya bisa melewatinya. Begitu bacaan Alquran selesai, Alhamdulillah sesakpun selesai. Dengan menjaga perasaan kita tetap positif semoga itu bisa membantu kita untuk selalu menjaga kata-kata yang positif saja.
Kedua, dialog. Dialoglah dengan ruh yang ada didalam diri anda. Katakan bahwa anda membutuhkan rasa sakit ini untuk terkoneksi dengan Allah lebih dalam lagi, lebih berkualitas lagi. Mungkin selama ini yang ada di pikiran anda hanya soal pekerjaan, tentang aktivitas apa bersama anak yang bisa menstimulasi fitrahnya, tentang masak apa yang akan suami sukai, dan semua hal yang lebih menyita pikiran daripada mengingatNya. Lalu nikmati saat-saat berkualitas tersebut. Berterima kasihlah atas kondisi saat ini.
Jangan beranggapan bahwa anda bisa terkoneksi dengan Allah saat anda salat saja, tetapi setiap hembusan nafas anda, itulah Allah. Ada Allah disana. Rasakan……rasakan kehadirannya….rasakan betapa Allah dekat, betapa selama ini terlalu lama anda mengabaikan kehadirannya.
....
Rasakan betapa sempurnanya makanan yang anda kunyah di proses di system pencernaan, betapa canggihnya mesin yang ada dalam tubuh anda, berjalan sesuai perintahNya, ada Allah disana, ada dan begitu dekat. Namun sering anda lupakan, hingga suara adzan pun anda abaikan, anda abaikan kehadirannya sebegitunya, astagfirullahalazdim. Rasanya tak sanggup lagi saya menulis selain berucap astagfirullah…..astagfirullah……astagfirullah. ampuni hamba ya rabb, hamba salah, hamba mohon ampun, hamba siap belajar.
Komentar
Posting Komentar
Thanks for reading. Sharing is caring