Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Mengaktifkan Otak Porsneling

Gambar
  Bismillahirrahmanirrahim  Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk konsisten jalan kaki setiap hari. Alhamdulillah diberikan kekuatan untuk jalan kaki. Alhamdulillah. Sebagai orang yang pernah kembali jadi bayi, belajar jalan lagi dengan merambat ke dinding pelan-pelan, kemudian lepas tangan dari dinding, sedikit-sedikit mulai jalan ke gang, walau dengan sangat hati-hati karena sambil menahan nyeri di dada, ada perban yang seperti pedang, sehingga jalan kakinya kaya robot, malu kalau dilihat orang sehingga belajar jalan kakinya selalu bada subuh pas masih gelap. Saat ini, setiap jalan kaki, saya menyadari bahwa masa-masa itu telah berlalu, berganti dengan keistimewaan jalan kaki dengan lancar. Artinya saya sehat. Jantung saya sehat. Alhamdulillah.  Sebenarnya kita sudah pasti tahu bahwa jalan kaki itu baik untuk kesehatan. Baik fisik maupun mental. Namun, saya baru tahu loh di Workshop Ibu Merdeka dan Bahagia Bahwa bergerak itu (salah satunya jalan kaki) sangat berkaitan dengan ot

Fokus Kekuatan, Siasati Kekurangan!

Gambar
Talent Mapping, sejak saya mengenal ini ada banyak hal yang berubah di diri saya, terutama kepercayaan diri yang sedikit beranjak naik. Setiap orang memiliki bakat yang berjumlah 34 tema bakat. Setiap orang memiliki Urutan bakat yang berbeda, ada yang dominan ada yang tidak dominan. Lalu apa ya bakatku? Dulu pemahaman saya tentang orang yang punya bakat itu seperti orang-orang yang pandai bernyanyi, olahraga, punya prestasi di bidang science, pidato Bahasa Inggris, atlet renang, pelukis, orang yang pintar masak dan sebagainya. Lalu saya bisa apa yaa?? Ah gak pernah yakin sama kemampuan diri sendiri. Karena semua yang saya sebutkan di atas itu memang gak ada di saya.  Setelah mengenal Talent Mapping (TM), ternyata semua yang saya pikirkan itu belum tepat. So, kesimpulan saya, seharusnya saya tak cepat-cepat menyimpulkan sesuatu karena bisa jadi saya hanya belum tahu ilmunya saja.  Melihat Urutan bakat diatas, punya saya itu, yak saya Yeni Nuraeni. Ternyata banyaaak juga ya bakat saya. A

Workshop Ibu Merdeka, Ibu Bahagia

Gambar
  Setiap pagi, saya menyiram bunga yang saya gantung di belakang rumah. Bunga yang saya tidak tahu namanya, sangat cantik dan menarik untuk diperhatikan gerak geriknya setiap hari. Bagaimana dia mengikuti sinar matahari, itu yang paling ketara. Keduanya adalah pemberian. Walau terkadang saya melupakannya tapi melihat dan menyiramnya jadi aktivitas mindfulness tersendiri untuk diri saya. Tumbuhan ini fix butuh air dan sinar matahari yang cukup.  Namun tiba-tiba pikiran saya melayang ke pohon kurma. Bagaimana ya dia tumbuh menjadi pohon yang begitu tinggi dan kuat dengan media tanam yang kering, jarang hujan, dan cuaca yang panas menyengat juga pasir di mana-mana. Namun adanya pohon kurma di padang pasir itu sudah cukup menandakan bahwa di sana ada kehidupan. Di sana ada air. Pasti. Namun di mana?  Menurut artikel yang saya kutip dari Kompasiana, pohon kurma, ternyata memiliki akar yang sangat panjang bahkan ratusan meter menancap tajam ke bawah tanah yang dalam sampai menemukan air. Wow

Sekolah Pertama Alya

 First Day  "Mah, ade gamau sekolah, malu!" Masih teringat dengan jelas, bagaimana Alya gak nyenyak tidur saat esoknya mau sekolah perdana. Selalu itu yang dia sampaikan. Malu. Ketika bangun tidurpun tetap tak mau sekolah. Lalu dia beranjak ke pertanyaan kedua.  "Mah sekolah itu apa sih?" "Sekolah itu mainnya pindah, yang biasanya ade main di rumah, sekarang jadi di sekolah" dia diam tapi sepertinya cukup membuatnya lega. Akhirnya mau bergerak. Setelah beres obrolan itu, kami salat subuh di mushola dekat rumah. Saya pun merasa ini hari yang istimewa, sehingga harus diawali dengan subuh di musola.  Kami pun berangkat pagi-pagi. Saat melihat plank nama sekolah di pinggir jalan "TK Aisyiyah Bustanul Atfal" kami belok kiri.  Alhamdulillah Alya sudah ceria. Kami sampai do sekolah dengan sambutan ramah guru-guru juga kepala sekolah. Semuanya baik-baik. Alhamdulillah saya lega. Energi positifnya terasa banget. B4 masih sepi, saya ajak Alya untuk melihat

Mengistirahatkan Hati

 Kajian online Magnet Rezeki Kamis, 12 Januari 2023 Tema :Mengistirahatkan Hati Pemateri :Ummi Aisyah, CTMR Bismillahirrahmanirrahim  Alfatihah  …. Assalamualaikum warohmatullah wabarakatuh  Kita cepat sekali merespon terhadap kondisi fisik kita. Saat kepala tidak nyaman, langsung cari obat, makan dan istirahat. Tetapi jika hati kita lagi ga sehat, bagaimana respon kita? secepat itu juga kah?Dokterpun merespon terhadap fisik kita dengan dipaksa istirahat.  Hati kita juga harus diistirahatkan di hotel bintang 5. Apa saja hotel bintang 5 itu? Majelis Ilmu Kenapa? Karena di majlis ilmu itu nyaman banget, ga mikirin jemuran, ga mikirin uang belanja yang belum cair.  Karena Rasulullah bersabda bahwa Majlis ilmu sama dengan taman syurga. Ada ketenangan. Ilmu itu penting agar kita punya kompas.  "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila

Dunia Quantum

 Kajian online Magnet Rezeki Tema : Dunia quantum Pemateri :Ummi Aisyah, CTMR Landasan : QS. Al Zalzalah 7-8  Makna : It's comes back to you Arti: dengan analogi lampu. Ada lampu ada saklar. Dunia quantumnya adalah setrumnya. Arus listriknya. Meskipun nggak kelihatan, tapi ada yang kesetrum. Ummi cerita tentang pengalaman umroh. Ketika ada waktu sudah free, sebelum Ummi kembali ke Indonesia, Ummi bertanya ke ustadzah apakah ada agenda ke Raudhah. Jawabnya ada besok pagi. Ummi keluar dari hotel tapi ternyata yang mau ke Raudhah bukan dari hotel yang sama dengan Ummi menginap.  Tapi ummi tetap jalan aja, akhirnya menemukan rombongan yang satu travel dengan Ummi. Akhirnya Ummi merapat ke tour leadernya dan izin ikut ikhtiar lagi ke dalam. Ummi ikut antre, tanpa sadar Ummi ada di barisan depan. Sudah sangat dekat dengan makam baginda RAsul. Lalu Ummi merasa ada yang peluk dari belakang dingin banget tangannya, rupanya itu nenek yang kurang sehat tapi tidak menyampaikan. Akhirnya duduk

Hijrah ke Kota

Gambar
  Membangun Struktur Kota  Mengikuti perkuliahan bunpro3 setelah cuti hampir 3 tahun dari perkuliahan, rasanya seperti mencharge energi positif baru di IP bersama para perempuan pembelajar. Syukur yang tak terkira atas kesempatan ini. Alhamdulillah alhamdulilah atas rezeki ini. Hijrah dari desa ke kota menjadi momen yang menakjubkan, karena terbiasa dengan kehidupan di desa yang sejuk, suara air yang mengalir tanpa perlu mematikan kran, suara hewan yang khas menjelang magrib, lingkungan masyarakat yang guyub, kemudian tiba-tiba harus Hijrah ke kota menaiki bis, melewati perjalanan yang tidak dekat. "Ada apa ya di kota?" Begitu tanya hati. Bismillah berbekal doa dan support dari sanak family, akhirnya saya memberanikan diri untuk pindah ke kota, Hexagon City. Begitu memasuki kota, saya tahu ada beberapa kawan se desa yang juga Hijrah ke Hexagon City, namun ternyata kami berbeda Co Housing. Saya di beri alamat lengkap oleh satpam yang baru saya temui di gerbang kota, Co Housing

Pertemuan yang Ajaib

Gambar
  Alhamdulillah rencana Allah selalu lebih indah. Buktinya seperti sore ini. Tiba-tiba Nadia yang biasa saya panggil ade ini kirim wa "Assalamualaikum ms Yen rumah yang di Ciamis itu namanya daerah apa tuh?" "Waalaikumsalam, ini saya lagi di Ciamis" jawab saya tak menyadari bahwa mudik ini tak mengabari dia. Ade ketemu gedeku yang sudah jadi orang Tasikmalaya sejak menikah.  30 menit kemudian dia sudah di rumah saya aja. Wow Ajaib banget kan! Begitulah cara Allah mempertemukan. Begitu istimewa.  Nadia adalah alumni Akamigas Balongan, di mana saya mengajar dulu. Dan kami langsung klik aja dari awal ketemu. Karena klik itulah, kami berdua jalan bareng ke Ciamis dari Indramayu. Perjalanan yang begitu istimewa, dan sukses mengikat hati kami berdua.  Ya, th 2015 dia pernah saya ajak ke Ciamis, kemudian pulangnya lewat Bandung dan di perjalanan bis kami tiba-tiba mogok, padahal sebelah kirinya adalah jurang. Semua penumpang ga tenang, terutama ade. Saya entah kenapa berus

🌷Raih Mindfulness Living dengan Berbenah Waktu dan Uang🌷

Gambar
Selamat malam sahabat, semoga sahabat FB di manapun berada, selalu dimuliakan dan dibahagiakan Allah. Aamiin. Pernah gak ngalamin perasaan gak nyaman banget tapi enggak tau penyebabnya apa? Kita sharing yuuuk...bisa jadi penyebabnya karena pengelolaan waktu dan uang yang belum tepat. Kok bisa? Begini ceritanya, sebagai emak-emak kadang kan saya pengen kerjaan tuh cepet selesai, jadi semua dikerjakan bersamaan atau bahasa lainnya multitasking. Misal pas saya masak, maksa aja pengen sambil cuci piring padahal itu bikin gosong masakan, jadi hasilnya ga optimal, harus mengulang masak lagi, dan tadinya mau cepat justru malah mengambil begitu banyak waktu.Nah, ini tanpa disadari berpengaruh terhadap kondisi psikologis kita. Itu baru soal waktu ya, gimana dengan uang?? Saya suka bertanya-tanya kenapa sebelum akhir bulan, uang belanja sudah tidak cukup? Ini pun bikin pikiran jadi tidak positif, perasaan gak nyaman dan semua perasaan itu ke transfer ke pasangan. Sebagai istri jadi berasa tidak

Hari pertama Alya di Kelas Menggambar

Gambar
  Namanya Bu Gita. Beliau adalah guru pendamping Alya saat kelas menggambar di MI Sekolah Alam Indramayu. Begitu kami datang, beliau langsung mengambil alih Alya dari genggaman saya dan mengambil tas yang berisi buku gambar, pensil warna dan minumnya Alya.  Apa reaksi Alya? Manut. Ikut saja sama orang yang baru ditemuinya hari ini. Saya dan ayahnya masih mengikuti dari belakang. Namun begitu mereka berbaur dengan anak-anak lain, kami tidak berani ikut masuk.  Saya salah tingkah, harus gimana. Padahal anaknya anteng-anteng aja. Saya dan suami akhirnya mencari tempat duduk yang nyaman di sebelah mushola, tempat Alya menggambar. Setelah beberapa pekan ini terus bertanya, bagaimana cara yang nyaman buat ngobrol sama suami. Eh hari ini dengan begitu saja Allah menyuguhkan kondisi yang paling nyaman bagi kami berdua untuk beneran berduaan. Sambil memperhatikan sekitar. Di sebrang kami, ada kelas yang masih berlangsung, semua kelas di sini di ruangan terbuka. Angin yang cukup kencang dari saw

Kaki Kanan, si Partner Belajar

  Alhamdulillah bisa menuliskan ini. Semoga menjejak soal pikiran dan perasaan saya yang masih terus berproses. Kemarin pagi, saat majengan (bantu2 di uwa yang mau syukuran) Saya Menginjak keramik dan langsung pecah. Pecahannya rupanya mengenai jari jemari kaki kanan. Hal yang ga nyaman justru saat Alya menyaksikan semua itu, menyaksikan bagaimana darah mengucur dari kaki ke lantai. Menyaksikan bagaimana emaknya mengalami hal yang kurang nyaman.  Sambil menahan rasa nano nano itu, saya berucap alhamdulillah namun air mata menetes merasakan nyeri yang keren saat air alkohol disiramkan ke luka.  "Kenapa pake alkohol, periiih, cari getah pisang aja!" Dan uti ulis pun langsung nyari getah batang pisang, tapi ga sebentar, kenapa ga datang-datang. Pas datang, si batang pisang itu ga ada getahnya. Wessslah, siram lagi pake betadine.  Sungguh keren sekali suasana pagi itu. Alya dan Qia menyaksikan semua insiden itu. Pandangannya tak mau lepas dari kaki yang saya tiup-tiup. Alya hanya