Hijrah ke Kota

 Membangun Struktur Kota 

Mengikuti perkuliahan bunpro3 setelah cuti hampir 3 tahun dari perkuliahan, rasanya seperti mencharge energi positif baru di IP bersama para perempuan pembelajar. Syukur yang tak terkira atas kesempatan ini. Alhamdulillah alhamdulilah atas rezeki ini.

Hijrah dari desa ke kota menjadi momen yang menakjubkan, karena terbiasa dengan kehidupan di desa yang sejuk, suara air yang mengalir tanpa perlu mematikan kran, suara hewan yang khas menjelang magrib, lingkungan masyarakat yang guyub, kemudian tiba-tiba harus Hijrah ke kota menaiki bis, melewati perjalanan yang tidak dekat. "Ada apa ya di kota?" Begitu tanya hati. Bismillah berbekal doa dan support dari sanak family, akhirnya saya memberanikan diri untuk pindah ke kota, Hexagon City.

Begitu memasuki kota, saya tahu ada beberapa kawan se desa yang juga Hijrah ke Hexagon City, namun ternyata kami berbeda Co Housing. Saya di beri alamat lengkap oleh satpam yang baru saya temui di gerbang kota, Co Housing 2. Itulah lahan tanah yang akan saya garap untuk menjadi tempat tinggal. Tanahnya masih asing dan lapang. Beberapa waktu kemudian, berdatangan lah warga lainnya, ternyata mereka satu Co Housing dengan saya. Total kami ada 10 orang. Mulailah kami saling memperkenalkan diri, sambil mencicil pembangunan rumah kami masing-masing. Rumah impian, yang disebut Hexa House. 

Setelah berkenalan dengan tetangga baru di Co Housing, kami akhirnya botram bareng di bawah pohon dekat rumah saya, kami ngobrol lebih jauh lagi, tentang siapa Leader Co Housing. Setelah voting terpilih suara terbanyak, yaitu Mbak Yeni Nuraeni. Lalu kami musyawarah tentang nama komplek di perumahan ini apa yaaaa….muncullah ide Trigona yang diambil dari nama lebah, lebah tanpa sengat tapi banyak memberi manfaat untuk kesehatan dan Eunoia yang artinya great mind dan kami menyatukannya menjadi Trigonia. Alhamdulillah kami bikin tumpeng barengan dan makan bareng. Lalu, kami merapihkan komplek perumahan (Hexa Land/ Trigonia Land) dengan dilengkapi library, taman, kolam renang,mushola, dll. Alhamdulillah kini semua semakin rapih dan no rumah saya no 7. 

Lalu saya kedatangan tamu dari utusan Co Housing lain untuk membentuk kepengurusan di Cluster. Kamipun bersepakat untuk memilih seorang leader cluster, awalnya semua Co Housing harus mengirimkan kandidat leader cluster lalu kami voting di Co Housing masing-masing. Hasilnya Mbak Aily lah yang menjadi Leader Cluster, dari Trigonia Land. Masya Allah. 

Di Cluster ini, kami voting lagi menentukan apa nama cluster dan hasilnya Cluster kita bernama "Smartcreativa" karena kami terdiri dari 4 Co Housing yang bergerak di bidang Bahasa dan Kepenulisan, Komunikasi, Art. Di cluster interaksi kami semakin meluas dan kabar gembira saya bertemu dengan sahabat dari desa yang sama, yaitu Mbak Aliftah ahadiah. Yess, kami satu Cluster. Beliaulah yang support saya untuk terus semangat menuju kota Hexagon City. 

Di Cluster mulai ramai persiapan Pemilu. Ya di Hexagon city ada Pemilu Calon Walikota baru. Wah gagap gempita kampanye sungguh membuat saya harus berlari, kehidupan kota ternyata seperti ini. Sangat melek teknologi. Harus gercep dengan perubahan, dan siap berkontribusi untuk sesama. Saya pun ditunjuk menjadi timses salah satu kandidat dari Trigonia, yaitu Mbak Iin Indriyani kandidat no 5. Bismillah kami ikhtiar semaksimal yang bisa dilakukan. Sampai tiba waktunya debat timses yang bikin saya keluar dari zona nyaman banget. 

Alhamdulillah hari pencoblosan tiba. Saya kagum sekali dengan sistem pemilu di kota ini, karena bisa diikuti oleh seluruh warga Hexagon City dimanapun berada. Panitia Pemilu yang sungguh profesional. Keren banget apalagi ada pengamat politik, Ibu dan Bapak di Ibu Profesional. 

Alhamdulillah selamat kepada Mbak Karinta Utami yang terpilih menjadi Walikota Hexagon City yang baru. Dan Mbak Iin jagoan kami jadi City Leader di sana. Masya Allah semua kandidat saling support untuk membangun kota dengan baik dan bahagia. 

Alhamdulillah semua berjalan lancar semoga  berkah dan Allah ridhoi. Aamiin. 

Yeni Nuraeni.