Istri-istri Nabi Muhammad, Teladan Wanita Soleha.

 


Istiqomah itu akan kamu peroleh jika kamu sering berkumpul dengan orang soleh. Pastikan hatimu mencintai mereka dengan memuliakannya dan menjalankan nasihatnya.


Habib Umar Bin Hafidz



Ummahatul Mukminin 


  1. Sayyidah Khadijah binti Khuwailid 


Sayyidah Khadijah adalah istri pertama dan selama menikah dengan beliau, Rasulullah tidak punya istri lagi. Satu-satunya istri ketika itu. Seorang perempuan yang menikah di usia 40 tahun, lahir di Mekkah 566 M. Wafat di Mekkah 22 November 619 M/11 Ramadhan/ 10 tahun setelah kenabian/ 3 tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.  Lebih tepatnya ketika terbebas dari peristiwa boikot Siib selama tiga tahun. 


Sayyidah Khadijah adalah seorang istri yang setia ketika datang ujian, beliau selalu menolong, membantu, bersabar, memberikan peran yang begitu besar kepada Rasulullah di kala menjalani boikot yang tidak mudah selama tiga tahun. Menghadapi hari-hari penuh kelaparan dan ketidakmudahan. Bahkan Rasulullah dan kaum muslimin saat itu harus makan daun-daun kering untuk bertahan hidup. 


Banyak orang Quraisy yang punya hutang kepada Sayyidah Khadijah dan saat itu membayar hutang dengan makanan dengan harga yang dinaikkan berkali-kali lipat. Membayar tapi tetap memberikan tekanan. 


  1. Sayyidah Saudah Bintu Zam'ah 


Lahir di Mekkah 55 tahun sebelum kenabian. Selisih 15 tahun dari Nabi Muhammad. Julukannya Ummul Aswad. Suami pertamanya adalah As Sakran bin Amr. Saudah dan suaminya termasuk orang-orang yang awal-awal masuk islam. Bersama suami dan kelima anaknya beliau sempat ikut hijrah ke Habasyah. Suaminya meninggal karena Syahid dalam peperangan.


Sekitar lima bulan setelah Sayyidah Khadijah meninggal, Khaulah binti Hakim mengusulkan kepada Rasulullah untuk menikahi Saudah Bintu Zam'ah dan Rasulullah menyetujuinya. Beliau adalah seorang istri yang selalu menyenangkan hati Rasulullah karena bisa banget menghibur Rasulullah, membuat Rasulullah tertawa. Setelah beberapa lama menikah dengan Saudah, Rasulullah menikah dengan Sayyidah Aisyah. Sayyidah Saudah memuliakan Rasulullah dan Sayyidah Aisyah dengan memberikan jatah hari beliau kepada Sayyidah Aisyah.


Sayyidah Saudah meninggal di Madinah ketika kekhalifahan Sayyidina Umar Bin Khattab. 


Semoga kita bisa jadi istri yang menyenangkan seperti Saudah bintu Zam'ah. 


  1. Sayyidah Aisyah


Lahir di Mekkah 613/614 M. Abahnya Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq yang sangat mencintai Rasulullah, menemani Rasulullah Hijrah dan bersembunyi di Gua Tsur. Ibunya bernama Ummu Ruman. 


Menikah dengan Rasulullah usia 7th, hidup bersama Rasulullah usia 9th. Di zaman itu hal yang biasa menikah di usia 7th atau 9th, dan ini bukan anjuran islam. Kalau islam hukumnya ada yang wajib nikah, sunah nikah, haram nikah. Tergantung kondisi orangnya. Namun di daerah Timur Tengah, anak perempuan menikah di usia muda sampai saat ini. 


Awalnya Sayyidah Aisyah sudah dilamar oleh Muth'im bin Adi, sahabatnya Abu Bakar. Namun karena ternyata Mut'im punya misi untuk mengajak Aisyah kembali kepada ajaran nenek moyang, menyembah berhala lagi, Abu Bakar langsung membatalkan lamaran Muth'im. Beliau pun menerima lamaran Rasulullah terhadap Aisyah. 


Aisyah tumbuh bersama orang tua yang sangat mencintai Rasulullah, sehingga Aisyah pun telah mengenal baik Rasulullah. 


Hikmah bagi kita, ketika orang tua mencintai Rasulullah, anaknya terjaga dari kesesatan. Aisyah langsung diangkat derajatnya menjadi istrinya Nabi Muhammad padahal sebelumnya dilamar oleh orang kafir. 


Investasi terbesar bagi anak-anak kita dunia akhirat adalah solehanya kita. 




Sayyidah Aisyah merupakan perawi hadits terbanyak. Menghafal lebih dari 10.000 hadits. Meriwayatkan 2200 hadits yang sampai ke kita. Sepeninggalnya Rasulullah, kaum muslimin taklimnya kepada Sayyidah Aisyah. 


Wafat 13 Juli 678 M atau 17 Ramadhan 58 H, di usia sekitar 64 th. Beliau terkenal sebagai Soimah, orang yang gemar berpuasa. Beliau juga terkenal sebagai orang yang dermawan. Pernah menerima hadiah 1000 dinar, hari itu juga di sedekahkan semuanya tanpa menyisakan sedikitpun untuk dirinya. Sampai untuk buka puasa pun hanya ada air putih dan roti kering. 


Mudah-mudahan kita rahmatnya seperti Sayyidah Aisyah, cantiknya seperti Sayyidah Aisyah, dermawannya seperti Sayyidah Aisyah. Aamiin. 


Beliau punya panggilan Ummu Abdullah dan Khumaira. 


Abdullah bin Jubair juga termasuk sahabat yang meriwayatkan banyak hadits karena sering tinggal di rumah Rasulullah.


"Kami tidak menemukan yang lebih paham Alquran selain Sayyidah Aisyah"


Mudah-mudahan Allah Ta'ala kelak di dalam surgaNya mengizinkan kita berdampingan bersama Sayyidah Aisyah. Alfatihah.


Bersambung




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Materi di Mushola Nur Sa'adah

TIPS MENGATASI SAKIT SAAT MENSTRUASI DENGAN ENEMA KOPI

Jodoh Pasti Bertemu