Kerajaan Semut Mengajarkan Hidup Yang Harmoni

https://www.google.co.id/search?q=semut&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiGj57M2rDYAhWDsI8KHdhSArIQ_AUICigB&biw=1366&bih=613#imgrc=D_isIS-xQSDMSM:



Bismillahirrohmanirrohiim
*****
“sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang dijalan-NYadalam barisan yang teratur. Mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh ( QS. As-Saff: 4)”

Malam ini aku tertidur lebih cepat dari biasanya, pulang ngeles jam 8.20 pm tadi aku langsung tertidur pulas, hufth…rasanya hari ini benar-benar melelahkan. Tepat jam 00.00 am aku terbangun dari tidurku. Lagi-lagi aku bangun lebih awal. Perutku mulai keroncongan, ah ternyata sejak sore aku belum makan nasi. 

Setelah bikin telor mata sapi, akupun makan sekalian sahur. Di malam yang semakin pekat ini masih Kudengar kokok ayam dari belakang rumah,suara burung kesayangan bapak dan kodok yang tak berhenti berdendang bareng konco-konconya diluar sana. Subhanallah…ternyata aku tak sendiri, begitu banyak makhluk Allah disekelilingku, termasuk dihadapanku ini, makhluk mungil yang telah mengalihkan duniaku…wuih bukan..maksudku perhatianku, hingga makanku terhenti sejenak. Ku tatap lekat-lekat rombongan semut ini,mereka bergerak kesana kemari tanpa henti, tampaknya mereka semua sangat sibuk. 

Tak ada satupun yang diam, semua bergerak…eh tunggu-tunggu…itu dipojok kanan dekat gelas ada semut yang tak bergerak,innalillahi ternyata dia sudah tak bernyawa lagi. Pandanganku kembali tertuju pada kafilah semut yang masih mondar-mandir dihadapanku ini. Saat berpapasan dengan semut lainnya,langkahnya tampak terhenti sejenak ada hal yang sedang mereka lakukan entah apa….persis seperti dua orang akhwat yang bersalaman saat berpapasan dijalan dan saling berucap Assalamualaikum.

Subhanallah pemandangan yang luar biasa, seberapa banyak pun kesibukan semut, mereka selalu berhenti untuk menyapa sahabat-sahabat yang mereka kasihi dan sayangi. Kuakhiri makanku dengan mengucap Alhamdulillah dan tak lupa niat untuk shaum.

Setelah minum air putih akupun beranjak dari meja makan untuk kembali ke kamar dengan pikiran yang masih tertuju pada tingkah polah semut-semut tadi, tiba-tiba Timbul Tanya dalam hati…sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan?siapakah yang menggerakan makhluk dengan panjang hanya 6 milimeter ini??tiba-tiba ada yang bicara “semut-semut itu sedang beribadah kepada Allah, mereka berdzikir kepada Rabb-Nya tanpa henti dengan cara mereka sendiri, dengan bahasa mereka sendiri”. Akupun tercengang mendengarnya, ternyata itu suara si talita (tokoh fiktif dalam pikiranku). Suara-suara burung, ayam,kodok pun satu persatu menghilang ditelan malam, seolah tak ingin mengganggu dialog ku dengan si Talita sayang.

Nie imoet: bagaimana kau tau kalo semut-semut itu sedang beribadah kepada Allah?*bingung

Talita keren: sebenarnya semua makhluk Allah dibumi dan dilangit sedang beribadah kepada Allah, berdzikir dengan bahasa mereka masing-masing,mengagungkan Allah. Termasuk kodok, burung dan ayam yang kamu dengar tadi,merekapun sedang berdzikir.
 Diangkasa bintang-bintang itupun tak pernah berhenti berdzikir kepada Allah. (Dialah Allah yang menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah.Apa yang dilangit dan di Bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa,m Maha Bijaksana, Al-Hasyr:24).

Nie Imoet : subhanallah, binatang saja senantiasa beribadah bagaimana mungkin sebagai manusia yang dikaruniai akal sama Allah,kita males untuk ibadah. Eh bagaimana dengan semut-semut tadi, langkah mereka begitu mempesona, begitu selaras dan serasi. Seperti apa kehidupan mereka?

Talita keren: yups menurut sumber yang aku baca, semut memang salah satu binatang yang terkenal hidupnya berkoloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni sangat selaras dan indah. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan. Mereka hidup bersama-sama dengan tugas masing-masing. Ada semut yang bertugas untuk mencari makanan, ada yang punya kewajiban untuk mencari daun sebagai bahan baku rumah mereka. Bahkan dari sebuah video yang aku lihat tentang semut, ada semut yang bertugas sebagai jembatan, tempat lewat semut pekerja jika ada jalan yang terputus..wah keren banget makhluk Allah yang satu ini. Mereka melakukan tugasnya masing-masing dengan penuh semangat dan tanpa lelah.mereka melakukan semua itu bersama-sama sesuai dengan kelompoknya masing-masing dengan sangat baik dan kompak. Kerajaan Semut Mengajarkan Hidup Yang Harmoni

Nie Imoet: wuih semut aja bisa bekerja dengan begitu teraturnya, padahal ia hanya makhluk yang sangat mungil.

Talita keren: eh jangan salah Nie..meskipun dia mungil namun semut memiliki potensi yang luar biasa untuk berbagi tugas. Seekor semut pekerja yang baru memasuki masa dewasa menghabiskan beberapa hari pertama mereka untuk merawat ratu dan semut muda. Setelah itu meningkat menjadi menggali dan pekerjaan sarang lainnya, dan kemudian mencari makan dan mempertahankan sarang. Perubahan tugas ini bisa terjadi dengan mendadak dan disebut dengankasta sementara

Sebuah teory mengapa seperti itu karena mencari makan memiliki risiko kematian yang tinggi, sehingga semut hanya berpartisipasi jika mereka sudah cukup tua dan bagaimanapun juga lebih dekat pada kematian. Pada beberapa spesies semut terdapat kasta fisik — pekerja bisa memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, Biasanya semut yang lebih besar memiliki kepala yang tidak proporsional besarnya, dan correspondingly rahang yang lebih kuat. Semut seperti ini seringkali disebut semut "tentara" karena rahang mereka yang kuat membuat mereka lebih efektif ketika digunakan untuk bertarung dengan makhluk lainnya, namun mereka masih tetap seekor semut perkerja.

Nie Imoet: wah benar-benar kereeeen…dalam aktivitas kitapun sering terjadi perubahan tugas ya, baru tau ternyata itu karena pemimpin kita sangat tau resiko atau hambatan yang mungkin dihadapi dilapangan. Tapi melihat semut yang mungil itu jadi kepikiran…sebenarnya siapa yang menyuruh mereka untuk melakukan tugas-tugas itu bukankah semut tak memiliki akal?*semakin penasaran

Talita keren: pastinya yang memerintahkan mereka untuk melakukan tugas-tugas itu ya Allah, Pencipta mereka. Pencipta kamu juga. Selain menyuruh mereka untuk melakukan tugas-tugas itu…Allah juga selalu menjaga mereka,memelihara dan memberinya rezeki. Karena taka da satu makhlukpun dibumi ini yang luput darin penjagaan-NYA.

Nie Imoet: *semakin tertunduk

Talita keren: Nie….Semut adalah makhluk hidup dengan tatanan masyarakat yang menakjubkan. Setiap semut dalam koloni melaksanakan tugasnya masing-masing dengan sebaik2nya, tak satupun mempermasalahkan jabatan ataupun tugasnya, yang utama adalah kelangsungn hidup keseluruhan koloni dimana mereka tinggal untuk tujuan ini, masing-masing semut rela mengorbankan nyawa bila perlu, tak seekor semutpun kelaparan.ini karena diantara mereka terdapat kerjasama dan keakraban. Setetes airpun mereka nikmati bersama, benar2 tak mementingkan diri sendiri. Masing-masing menjadi bagian dr sebuah tatanan raksasa.masing-masing mencurahkan segenap pengabdiannya kepada bagian yg dibebankan kepadanya.

Nie imoet: subhanallah makhluk mungilpun bisa jadi bahan renungan untuk kita ya ta, jadi ingat masyarakat modern saat ini, masing-masing sibuk dengan kepentingannya sendiri, mengejar mimpinya tanpa mempedulikan lingkungan sekitar. Kepentingan masyarakat dan orang lain selalu di nomor duakan. Sehingga timbul berbagai macam masalah social seperti kemiskinan,penganguran dan sebagainya. Kerajaan Semut Mengajarkan Hidup Yang Harmoni

Talita keren: oleh karena itu mari mulai dari diri kita sendiri Nie,mulai sekarang gak boleh egois, gak boleh cuek bebek.!!! ayo peduli pada sesama juga pada semua makhluk ciptaan Allah. Perlakukan mereka dengan baik.

Nie imoet: inshaallah kita pasti bisa membangun masyarakat yang menakjubkan itu asal kita bersama-sama. Allah pasti menolong kita.

Talita keren: amien. Dan bukan hanya itu nie…semut juga mengajarkn pada kita bagaimana membangun sebuah tatanan masyarakat yang selaras juga kokoh tersebut.

Nie Imoet: oh ya???sesempurna itukah?…semakin menarik neh…lanjutkan. *menyimak dengan seksama*

Talita keren: Pembangunan sarang terlaksana berkat kerjasama yg menakjubkan, tahap pertama dengan mengumpulkan dedaunan yang akan disatukan, semut penganyam bergandengan membentuk rantai hidup,kemudian semut mengusung larva sodaranya yg belum menetas,ia meletakannya persis ditempat dimana daun akan dipersatukan,larva pun mengeluarkan benang yg lengket, semut dewasa tidak mampu menghasilkan benang perekat semacam ini, sang larva kecil memberikan seluruh benangnya, alhasil ia tidak mampu tumbuh dewasa dengan normal, namun pengorbanan tsb bukan tanpa balas budi nie, mereka akan merawatnya disarang hingga akhir hayatnya. 

Meletakkan dedaunan membutuhkan kerjasama yang besar, sehingga ada semut yang bekerja didalam sarang ada juga yang diluar. Dan lebih keren nya lagi semut tau pada bagian mana daun harus disatukan dan harus direkatkan dengan benang larva. Mereka bekerja dalam satu tujuan yang sama dalam sebuah rancangan yang teramat cerdas, dan ini menunjukkan adanya satu kehendak yg mengarahkan tentang kuasa mengatur mereka, Kuasa Allah sang Pencipta dan Pengatur Alam Semesta ini. didalam Alquran Allah berfirman:

“Allah menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) bumi juga serupa. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atassegala sesuatu. Dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu (QS. At-Talaq: 12)
Nie Imoet: subhanallah…makasih ya ta atas ilmunya malam ini. Jadi semakin jatuh cinta neh sama semut.

Talita keren : iya sama-sama nie. Semoga semua ini jadi pelajaran bagi kita berdua, bahwa bukan hanya kita yang sibuk, so…jangan pernah merasa paling sibuk atau paling banyak tugasnya, karena kita bukan satu-satunya makhluk yang diberi tugas. Dan jangan melihat besar kecilnya tugas yang diberikan tapi kerjakan tugas yang ada dengan kesungguhan. Dan tentunya dengan penuh kedisiplinan seperti semut-semut itu. Bekerja bersama kelompoknya yang memiliki tugas yang sama. Jika ia sebagai semut pencari daun maka ia pasti bekerja dengan para pencari daun juga. Begitu kompak dan saling bekerjasama mensukseskan amanah yang diemban,serta tak lupa menjaga ukhuwah agar keakraban tetap terjalin sesame partner kerja.

Nie Imoet: Maha Suci Allah… kalo saja semua manusia hidup dalam komunitas yang harmonis seperti semut-semut itu, saling tolong menolong, bahu membahu dalam mencapai tujuan yang sama, pasti kehidupan manusia juga akan serasi, selaras dan seimbang, seperti koloni semut itu. betapa indahnya dunia ini jika itu benar-benar menjadi nyata. Ya Allah…bentuklah kami menjadi generasi yang berjuang dijalan-Mu dalam barisan yang tersusun kokoh, seperti bangunan yang berdiri kokoh juga karuniakanlah pada kami masyarakat yang hidup rukun berdampingan, saling menolong untuk menegakkan Dien-Mu di bumi ini.Kabulkan Ya Rabb*Berdoa sepenuh hati*
02.14
Percakapan kamipun berakhir, si Talita kembali tertidur memeluk gulingnya.

“JANGAN PERNAH BERHENTI BERGERAK, KARENA DIAM BERARTI MATI”
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Alloh sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." 
[QS. Ali Imron (3):190-191]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS MENGATASI SAKIT SAAT MENSTRUASI DENGAN ENEMA KOPI

Fokus Kekuatan, Siasati Kekurangan!

Memaknai Keajaiban