One Day Trip with Kopi Kapal Api "Jelas Lebih Enak"
Malam ini kami berangkat ke
Cilegon, tepat pukul 10 malam. Saya sebagai satu-satunya laki-laki dari
rombongan keluarga yang akan bersilaturahim kepada kerabat kami di Cilegon
tentunya harus fit sepanjang perjalanan. Kopi Kapal Api “Jelas Lebih Enak”
menjadi pilihan tepat untuk menemani setiap perjalanan. Alhamdulillah istri
saya sudah menyiapkan kopi panas kapal api di thumbler yang biasa saya
bawa jika bepergian.
Pukul 3.30 dini hari udara dingin
menusuk hingga ke tulang rusuk. Rombongan kami yang berjumlah 16 orang ibu-ibu
dan tentunya 1 orang supir travel yang kami sewa turun dari mobil dan
beristirahat di rest area. Saya langsung menyeruput Kopi Kapal Api “Jelas Lebih
Enak”. Sementara istri saya menemani ibu-ibu lainnya untuk bersiap shalat
subuh. Mereka tampak ada yang tiduran di teras masjid karena kelelahan menempuh
perjalanan yang sebentar lagi sampai di tempat tujuan kami, yakni rumah om
oyong di Cilegon Barat. Kami hendak melayat istri beliau yang telah berpulang meninggalkan satu gadis cantik yang masih sekolah di bangku SMA.
Umur memang tidak ada yang tahu,
kita pun tinggal menunggu giliran saja. Semoga saat allah masih memberi
kesempatan hidup, kita mampu menggunakannya untuk beribadah sebaik mungkin. Adzan
subuh pun berkumandang, saya meninggalkan gelas kopi kapal api di kursi mobil
paling depan.
Setelah shalat subuh berjamaah,
kami langsung meminta pak supir untuk melanjutkan perjalanan. Setelah memastikan
alamat rumah om kami, mobil menerobos kembali jalanan tol yang amat sepi.
Jarum jam tepat diangka 5.30 saat
kami tiba di depan rumah om oyong yang tampak sangat megah. Om kami yang
rambutnya sudah keliatan memutih namun masih terlihat muda itu sudah menanti
didepan rumah. Rombongan ibu-ibu yang tak lain adalah uwa dan bibi saya juga
istri tercinta memasuki rumah megah berlantai 2 tersebut. Sementara ibu-ibu
bercakap-cakap di dalam rumah, saya dan pak supir travel memilih untuk
menyeruput kopi kapal api mix kesukaan saya.
Tak terasa sudah 10 tahun ini Kopi Kapal Api "Jelas Lebih Enak" menjadi teman setia dimanapun saya berada. Rasa kopi yang pas di
lidah membuat saya tak bisa berpindah ke kopi lainnya. Pernah suatu pagi saat
bertamu ke rumah teman, istrinya menyuguhkan saya kopi cream, dan perut rasanya
langsung tak enak, tak nyaman dan berakhir di toilet. Selalu seperti itu.
Saya memilih Kopi Kapal Api
Special Mix (kopi plus gula) karena selain aromanya yang memikat, manisnya itu
sangat pas di lidah. Saat anda mencium wangi aromanya, anda akan mengerti
kenapa ini menjadi pilihan saya sejak 10 tahun terakhir. Dan kini, Kopi Kapal
Api Special Mix rasanya makin istimewa karena istri yang menyuguhkannya sejak 1
tahun terakhir ini. Inilah yang membuat Kopi Kapal Api “Jelas Lebih Enak” makin
enak dan spesial saja membuat saya ingin setiap hari berada di rumah. Alhamdulillah istri selalu memastikan bahwa persediaan Kopi Kapal Api "Jelas Lebih Enak" ini selalu ada di rumah. Temen-temen bisa cek lebih banyak lagi informasi tentang kopi Kapal Api di http//waktunyakapalapi.com
Masih di rumah om oyong, setelah sarapan dan ngaji yasin
bersama, kami menuju pemakaman umum yang jaraknya tidak terlalu jauh dari
komplek perumahan itu. Disana kami berdoa bersama dan tak lupa untuk menaburkan
bunga kenanga yang sudah dicampur air.
Matahari mulai meninggi, saya meninggalkan
rombongan dan mendampingi pak supir untuk memarkir mobil yang nampak kesulitan
mundur karena jalanan yang sempit sedangkan mobil yang berkapasitas 19 kursi itu memang sangat
panjang membuat pak supir harus berusaha extra untuk bisa membawa mobilnya
kembali ke jalan raya besar di sebrang pemakaman.
Kami berpamitan dan melanjutkan perjalanan ke Indramayu, namun kami mampir dulu ke rumah anaknya iyang entinyanti, rumah mba ari di Bekasi.
Kami berpamitan dan melanjutkan perjalanan ke Indramayu, namun kami mampir dulu ke rumah anaknya iyang entinyanti, rumah mba ari di Bekasi.
Istri saya memasak air panas
untuk menyeduh Kopi Kapal Api “Jelas Lebih Enak” untuk bekal perjalanan pulang
kembali kerumah kami di Balongan, Indramayu. Sebelum berpamitan kami telah
lebih dulu lunch dengan bekal yang
kami bawa dari rumah, juga bakso yang mantap traktiran eyang tien. Ayam goreng masakan istri memang selalu enak disantap bareng kuah bakso apalagi
saat lapar seperti siang ini. Lelah pun hilang sudah. Setelah cukup beristirahat kami pun beranjak pulang.
Mobil travel keluar dari komplek perubahan yang hanya ada sekitar 12 rumah itu. saya duduk disamping supir dengan menggenggam gelas Kopi Kapal Api
“Jelas Lebih Enak” yang masih panas. Cukup untuk menemani saya melawan
dinginnya perjalanan hingga sampai di Indramayu nanti malam. Silaturahmi memang
selalu manis, semanis kopi Kapal Api Special Mix. Sampai jumpa lagi di cerita kopi kapal api selanjutnya.
Oia lupa berkenalan, nama saya Andy Prayogi. Tiada perjalanan tanpa kopi kapal api. Jelas lebih enak.
Oia lupa berkenalan, nama saya Andy Prayogi. Tiada perjalanan tanpa kopi kapal api. Jelas lebih enak.
Special mix, saya juga suka yang itu
BalasHapuswah ada penikmat kapal api juga.
HapusAku juga suka kapal api, paling suka pake susu. Kalau bapak sukanya yang sachet itu yang merah item kemasannya.
BalasHapuskalau saya mah nggak ngopi teh, tuan suami saja yang ngopi. kadang pengen icip2 tapi nggak berani juga, bisi suka. hehe.
Hapus