Tentang Ayah

tentang ayah
Maribaya, Lembang


22 Desember 2017
21.40 wib
Balongan

Assalamualaikum

Apa kabar wahai calon anak-anak mama dan ayah? Maafkan kami jika dalam menyambut kehadiran kalian belum bisa maksimal menjadi teladan, belum bisa maksimal menjadi calon orang tua yang cukup bekal sebagai orang tua yang kalian kelak banggakan. Namun naks, percayalah dengan segala kekurangan kami, kalian takkan kekurangan kasih sayang. Insya Allah. Kami menyayangi kalian jauh sebelum kalian hadir ditengah-tengah kami.

Ini adalah surat pertama mama untuk kalian. Sebenarnya surat-surat sudah menumpuk dalam bentuk tulisan tangan di kertas HVS, menunggu untuk disampaikan dalam bentuk tulisan ini namun baru kali ini mama berani membuka laptop untuk kemudian menyapa kalian, beberapa saat setelah ayah kalian sampai di rumah malam ini. Nanti mama akan cerita banyak tentang ayah. Sabar ya...teruslah membaca lembar demi lembar.

Malam ini inspirasi hadir begitu saja saat mama selesai menyiapkan keperluan ayah saat pulang kerja dari jakarta. Mama ingin memulai cerita tentang ayah dari karakter ayah ya.

Suatu hari mama pernah berdiskusi sama ayah kalian yang bijak itu, melalui wa. Karena saat itu ayah belum pulang. Ayah bilang “apapun kondisinya kita harus bahagia”

Mama tanya ayah “Bagaimana caranya yah?”

“Dengan ikhlas menerima keadaan dan kondisi apapun”

“apa ayah bahagia saat ini, saat belum hadir dede?”

“iya”

Sampai disini Mama lega, namun mama lanjutkan ke pertanyaan berikutnya, kata ayah mama kaya polisi nanya terus. Hehe.

“apa yang membuat ayah mudah menerima keadaan atau kondisi apapun atau sikap apapun dari mama?”

“Karena watak atau prinsip setiap orang itu gak sama.” Balas ayah.

Wah jawaban yang tak pernah mama duga sebelumnya. Kalian tahu, obrolan ini bikin mama makin cinta sama ayah, makin ngefans sama ayah kalian itu. Kenapa? Karena mudah menerima orang lain, menyadari bahwa setiap orang itu berbeda itu merupakan salah satu karakter dewasa yang suka mama temukan dalam buku yang mama baca, namun prakteknya....mama belum bisa seperti ayah.

Ayah sudah pada pemahaman dewasa seperti yang mama baca dalam artikel sebuah web wannapuri.com bahwa “tidak semua orang seperti kita, tidak semua orang berpikir seperti kita, dan tidak semua orang bekerja seperti kita. Inilah kenyataan dalam dunia kita, keunikan di dunia kita. Sejauh mana kita bisa menerima orang lain adalah ukuran kedewasaan kita. Lebih jauh lagi, sebagai mana kita bisa menerima keadaan di sekeliling kita adalah pilihan kita, pilihan untuk bersikap dewasa atau sebaliknya. Menjadi dewasa berarti menerima akibat dari perbuatan kita. Dan menyelesaikan akibat yang ditimbulkan adalah tanda kalau kita telah menjadi dewasa.”

Seperti polisi yang mengintrogasi seseorang, mama melanjutkan pertanyaan. Kalian jangan protes ya...hehe.

“betul ayah, watak tiap orang berbeda, tapi kan ga mudah memposisikan diri kita di posisi orang lain yang karakternya beda itu”

“Itu hanya karena ego kita lebih tinggi”

Deg! Mama kena banget deh, udah rasanya mau nyerah aja. Jawaban-jawaban ayah benar-benar jleb banget ke hati mama. Mama sadar hingga saat ini belum bisa seperti itu. Namun ini merupakan salah satu proses untuk lebih baik. Untuk terus berproses menjadi seorang istri yang sholeha untuk ayah kalian, mama terpaksa bertanya lagi.

“terakhir ayah, tips menjaga hubungan ini dalam kondisi ayah di Jakarta dan mama di Indramayu?”
“Saling percaya” itulah penutup obrolan kami di wa malam itu nak. Mama pun tertidur dengan hati yang lega dan bahagia. Bahagia memiliki teman hidup yang begitu dewasa. Sebelum di tutup kami  menyimpulkan bahwa perbedaan adalah kekayaan.

Assalamualaikum, wr.wb
Rabu, 27 desember 2017

Visit Doctors

Apa kabar naks? Semoga kalian sedang sehat selalu ya saat membaca tulisan mama yang kedua ini. hari ini mama merasa akan ada begitu banyak list di HVS yang biasa mama tempel di dinding kamar. Karena hari ini ayah super baik banget. pagi-pagi sekali tepat pukul 7.30 mama sama ayah berangkat ke Hasna Medika Palimanan. loh siapa yang sakit?Tidak ada yang sakit naks, mama hanya mau cek kondisi jantung dan karena kami sampai di tempat jam 9, dan itu pendaftaran terakhir jadi kami harus antre panjang. 

Tapi mama bersyukur banget karena ayah kalian itu super sabar. mau nemenin mama meski antre lama. Sementara mama periksa EKG, ayah sarapan dulu di depan RS. 3 jam berlalu, alhamdulillah akhirnya mama dan ayah masuk ruang dokter Loebis, SPJP. Mama konsultasi dan di Echocardiography, dan tahukah bagaimana hasilnya? alhamdulillah naks, atas izin Allah semua berfungsi dengan baik dan normal. Mama lega banget. Semoga ayah pun demikian. 

Kini kami sudah ada di bengkel tidak jauh dari RS. Ban mobil ayah sering kempes jadi perlu perawatan. Sambil menunggu perawatan ban, mama manfaatkan waktu buat ngobrol sama ayah. Ayah itu naks, dari dulu sejak sebelum kami nikah, adalah orang yang paling enak diajak ngobrol. Ayah selalu tahu soal apapun. Ayah selalu antusias mendengarkan cerita mama, selalu menjawab pertanyaan mama. Itu membuat mama sangat nyaman dan betah berlama-lama sama ayah. Tapi ayah itu jarang mengawali obrolan, jadi kalian harus pandai-pandailah memulai obrolan sama ayah. 

Siang ini setelah kami shalat dzuhur di masjid, kami lunch di Bebek qauli,. Enaaak banget. apalagi makannya ditemenin ayah. mama sangat menikmati lunch siang ini. Tahukah siapa yang memilih tempat makan?mama. ayah itu emang TOP BGT. Selalu mengabulkan apapun keinginan mama. Termasuk mau makan apa. Saat makan mama bilang pengen nonton di CGV lantai atas. Tapi ayah bilang kaya ABG aja. hmmm....iya juga sih, tapi kan kita tak pernah melakukan ini saat ABG dulu (yaiyalah wong nggak ketemu). 

Mama paham dan mama suka kalau ayah kalian selalu memilah-milah aktivitas apa yang penting untuk dilakukan dan apa yang tidak, namun mama saat itu sangat ingin ngedate sama ayah. Tapi  diam-diam mama berikrar untuk tidak meminta lagi ayah nonton di cinema. Yups, mama akan fokus belajar menyiapkan segala sesuatu sebelum kalian hadir. Kalau soal nonton, mama sama ayah sering nonton bareng di kamar. Lebih nyaman. 

Naks.....ingat pesan mama ya, jangan pernah melupakan pengorbanan seseorang. Ayah tidak suka nonton tapi demi menuruti mama naik juga ke lantai atas setelah selesai lunch. Demi menyenangkan mama ayah mau ngalah. Dan semoga pahala yang tak henti selalu tercurah untuk ayah. Amiin.

Setelah nonton, belum selesai acara memenuhi kesenangan mama. Pokoknya ayah baiiiiik banget. Kami shopping di supermarket disana. Mama belanja keperluan bulanan seperti bumbu masak, sarden, sabun mandi, sabun cuci, odol, sikat gigi,cemilan, minuman, buah, dll. Mama seneeeng banget. Rasanya itulah refreshing seorang istri. hehe. Makasi banyak ya ayah....ayah is the best.

Nah setelah selesai shopping barulah kami beranjak ke tempat lain. Loh belum selesai? Belum naks, kami ke lantai bawah dan karena sudah masuk waktu shalat maghrib jadi kami shalat dulu di Mushola tempat kami shalat ashar tadi.

19.00 @RSIA Cahaya Bunda

Ayah adalah sosok yang bertanggungjawab. Selalu mengantar mama cek ke dokter dan masuk ke ruang dokter. Petang ini kami terlambat mendaftar lagi, jadilah kami pendaftar terakhir seperti di Hasna Medika pagi tadi. Ya allah, semoga nggak terlalu malam.

Ayah pergi sebentar keluar, mungkin ada yang mau dibeli. Mama menunggu diantara pasangan pasien lain yang mau cek ke dokter kandungan. Perasaan mama campur aduk, namun terus berdoa meminta ke allah semoga kalian bener-bener hadir.

Tidak lama kemudian ayah datang. Ayah duduk disamping mama dan mama agak merasa bersalah karena memaksa ayah untuk periksa malam ini juga. Padahal kan bisa di lain waktu. ah semoga ayah gapapa.

20.30 WIB
belum ada panggilan juga, mama beranjak dari kursi dan melewati beberapa pasien menuju suster yang memanggil pasien. "Maaf mbak, Yeni Nuraeni belum ya?"

"Oh yeni nuraeni no 20, sekarang baru no 9"Jawab suster itu sambil ngeliatin list no urut pendaftar. betul lah mama no 20.

Sabar. Hanya itu yang bisa mama lakukan saat ini. Mama bukan tak mau mengantri namun mama tak enak sama ayah. Ayah tampak sudah lelah dan mengantuk. Tapi hebatnya ayah kalian, tak pernah mengeluh atau mengomel setiap kondisi seperti ini. Dan itu bikin mama luluh. Bikin mama merasa tak ada apa-apanya. Apa yang mama lakukan untuk ayah dibanding apa yang ayah lakukan untuk mama.

Naks, melakukan sesuatu yang kita sukai itu hal biasa, namun melakukan sesuatu yang tak kita sukai demi orang yang kita sayang baru itu namanya pengorbanan. Mama suka masak, mama masak untuk ayah. Mama suka nyetrika, mama setrika baju ayah, mama .....hanya itu yang mama lakukan untuk ayah namun sangat biasa karena itu hal yang mama sukai dan sudah sewajarnya mama lakukan. Tapi ayah.....ayah mengorbankan kesukaan ayah demi nemenin mama. Bisa jadi saat itu ayah main tennis, atau pergi mancing, atau ngebngkel mobil, namun ayah korbankan semua waktunya demi menuruti mama. Demi melakukan sesuatu yang ayah tak suka (Read: Nonton). Tapi sebaliknya, kalau mama tak suka sesuatu, mama menolak untuk melakukannya bersama ayah. agh mama memang kekanak-kanakan dan egois  ya. Jangan ditiru. Doakan mama ya agar terus bisa berproses menjadi istri yang menyenangkan untuk ayah.

21.40 WIB
Alhamdulillah akhirnya giliran kami tiba. Dokter mengecek kondisi mama, namun belum terlihat ada janin. kata dokter tunggulah seminggu lagi, nanti cek lagi. Dan usia pernikahan yang baru 10 bulan ini kata dokter masih baru jadi bersabarlah. Mama sabar menanti kalian naks, mama hanya sangat rindu tangisan kalian, ocehan kalian, mama rindu mendengar pertanyaan-pertanyaan kalian. Mama tak sabar ingin membacakan buku cerita yang menarik untuk kalian. Tapi tidak apa-apa. Ayah pun tampak tenang meski mama tahu ada sedikit kecewa. Ayah sangat menanti kehadiran kalian nak. Nanti sering-seringlah bermain sama ayah ya. pasti menyenangkan.

"Ayah...terima kasih ya mau sabar nemenin mama dari pagi sampe malem"Ucap mama sambil berjalan ke mobil.

Sepanjang perjalanan pulang mama berusaha menghibur ayah dengan ngobrol ini dan itu. Dalam hati mama terus berterimankasih ke ayah, dan rasanya mama jatuh cinta lagi ke ayah dan rasanya mama ingin mengabulkan apapun keinginan atau permintaan ayah. Ayah pernah bilang kalau ayah hanya ingin mama percaya. Mama sungguh telah percaya sama ayah dan malam ini mama melipatgandakan kepercayaan mama.

ayah ingin mama lebih banyak berinteraksi dengan keluarga ayah, mama akan berusaha lebih maksimal lagi.

ayah ingin mama nggak rewel, akan mama usahakan meski sulit. hehe.

ayah ingin mama naikin berat badan, sedang mama lakukan.

ayah ga suka kalau mama dikamar terus, baiklah ayah.

ayah....ayah mau apa lagi?

Naks, kalau mama bertanya seperti itu tahukah apa jawaban ayah?

"gatau" udah itu tok. as usual.

Ayah adalah sosok yang tak macem-macem. Tak banyak permintaan. Ini bikin mama harus ekstra belajar lebih PEKA. doakan mama ya naks. oia kami selalu sabar menanti kalian, dengan doa, dengan ikhtiar. kalian baik-baik selalu ya. sudah dulu ya naks. see you.

wassalamualaikum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Materi di Mushola Nur Sa'adah

TIPS MENGATASI SAKIT SAAT MENSTRUASI DENGAN ENEMA KOPI

Jodoh Pasti Bertemu