Kutemukan pesan cinta-Nya di KBSI Personal



"Berbenah sejatinya mempersiapkan kematian" itu yang pertama kali saya dengar dari audio teh Rika subana nan lembut meneduhkan.


Pesannya begitu dalam sampai terus terngiang dihati.


Setelah ikut KBSI Personal rasanya otak saya lebih rapih. Semoga jadi bekal untuk mempersiapkan kematian kelak.


Ajaibnya selama kelas berlangsung, saya merasa jadi lebih dekat ke Allah. 


Berkomunikasi dengan Allah di setiap garputala. Getaran ayat suci seperti gempa berkekuatan 8 skala Richter, yang mampu meruntuhkan diri yang keras kepala dan penuh dosa ini, agar kembali kepadaNya.


"Dan agar melaksanakan salat serta bertakwa kpd-Nya." Dan Dialah Tuhan yang kepada-Nya kamu semua akan dihimpun"(QS 6:72)


Ada perintah salat saat saya melakukan garputala untuk ikut kelas personal ini. Perintah suci dari Sang Pengurus alam semesta, bahwa shalat menjadi kegiatan harian yang sangat penting.


Lalu saya mengkaji ulang apa itu salat dari ustad Okeu Setiawan. Beliau menyampaikan bahwa di akhirat yang menjadi terdakwa mempertanggungjawabkan salat kita adalah ruh dan jasad menjadi saksi. 


"Apa, terdakwa?"


Rasanya tidak enak hati ini mendengar kata itu sekarang. Apalagi di akhirat kelak. Tempat dimana hanya keselamatan diri yang dipikirkan. Suami, anak, teman dekat, semuanya belum kepikiran.


Di pekan ke4, saya mengalami peristiwa tidak nyaman dengan pasangan, membuat saya tidak berani menanyakan uang belanja padanya, padahal sudah 3 hari berlalu.


Tiba-tiba saja, disaat sedang salat, saya ingat uang pekanan biasanya ada di dompet suami. 


"Uang pekanan itu di dompet suami!" terdengar bisikan ketika duduk di antara dua sujud.


"Oh, iya" terlintas ada jawaban, sambil mempercepat gerakan shalat.


Selesai salat, saya cek dompet suami dan benar saja ada uang disana untuk sepekan. Setelah itu saya tersadar rupanya jasad saja yang salat sedang ruhnya jalan-jalan. Astagfirullah.


"Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kpd-Mu, dan anak-cucu kami juga umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukanlah kpd kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang." (QS. 2:128).


Pesan cinta-Nya hadir di waktu yang tepat.  Saya membuka ayat ini ketika melihat profile WA mentor kesayangan, Mba Arina Manasikana. Bergetar hati saya karena ayatnya mengingatkan pada kata 'Berserah Diri'. Penyerahan diri yang totalitas tanpa pesanan apapun. Mau hitam atau putih, terserah Allah saja. Allah menginginkan ini dari saya.hiks.


Peristiwa apapun sejatinya karena Allah ingin melihat siapa yang benar sabarnya.


Ya Allah

Siapa saya sehingga suka ikut campur pada domain-Mu.


Saya salah, saya mohon ampun, saya siap belajar.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Materi di Mushola Nur Sa'adah

TIPS MENGATASI SAKIT SAAT MENSTRUASI DENGAN ENEMA KOPI

Jodoh Pasti Bertemu