Ayah bagi anaknya


Karena Satu Sebab

Kebayang ngga, ketika seorang anak ditinggalkan oleh ayahnya sejak bayi, kemudian ia hanya diasuh oleh ibunya selama sekian tahun, dan ketika sang ayah berkesempatan mengunjunginya untuk pertama kali, bukan oleh-oleh yang dibawanya melainkan kabar bahwa sang ayah hendak membunuhnya?

Kebayang ngga, jika kita menjadi anaknya, apa reaksi pertama terhadap ayah kita ini? Ayah yang tidak kita kenal. Ayah yang tidak pernah kita naiki punggungnya. Ayah yang tidak pernah kita dapatkan pelukannya. Ayah yang tak pernah kita dengarkan pujiannya.

Nyatanya, sang anak dengan ikhlas memasrahkan dirinya untuk dibunuh oleh sang ayah. Dia begitu mempercayai perkataan ayah yang baru dilihatnya bahwa ini adalah perintah dari Allah Ta'ala.
Bahkan, dia memanggil ayahnya dengan sebutan abati, bukan sekedar abi.

Ayah yang tiada, Ayah yang tidak hadir.
Namun menjadi Ayah yang dipercaya, ayah yang disayang, Ayah yang dihormati.

Bagaimana bisa?

Begitu berkebalikan dengan teori ketiadaan peran ayah.

Mari, lihatlah seorang wanita shalihah dibalik dua tokoh ayah dan anak ini.
Yang mampu mendidik sang anak hingga rasa cinta dan rasa hormat tetap subur di hatinya meski ayah tidak hadir.
Yang mampu menghadirkan wibawa sang ayah meski fisiknya tidak hadir.

Mereka sukses melewati long distance marriage ini karena satu sebab.

Sang Ibu rela ditinggalkan.
Sang Ibu ikhlas berjibaku mengasuh sendiri.
Sang Ayah tegar menahan kepedihan meninggalkan isteri dan anak kesayangannya.
Dan tumbuhlah seorang anak yang sedemikian mulia akhlaknya.

Semua hanya karena satu sebab.

... Allah Ta'ala ....

Inilah kisah keluarga Nabi Ibrahim 'alaihis salam.

Mengingatkan kita untuk menundukkan kepala untuk mencari dan meleburkan bibit-bibit kesombongan dalam hati bahwa usaha kita sajalah yang menjadikan anak begini dan begitu.
Bahwa metode pendidikan A,B,C, xxx-lah yang mengantarkan kesuksesan anak kita.

Sekali-kali, tidaklah demikian.

Hilda Lussiana Wahyudi,
Pengambil hikmah kajian subuh Masjid Al-Muhajirin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS MENGATASI SAKIT SAAT MENSTRUASI DENGAN ENEMA KOPI

Fokus Kekuatan, Siasati Kekurangan!

Memaknai Keajaiban