Shalat Sebagai Oleh-Oleh Terindah dari Nabi Muhammad



Panitia di Masjid Al -Muhajirin ini sudah mempraktekan ilmu yang diberikan oleh Ustadzah Ummu Muhammad selama ini, yaitu memperbanyak niat. Segala sesuatu tergantung dari niatnya. Satu kegiatan banyak niat, Kajian Rutin Bulanan, peringatan Isra Mi'raj dan Menyambut Bulan Ramadhan. Masya Allah Tabarakallah. 


Tausiyah Ustadzah selalu dinanti, rindu rasanya jika satu hari saja tidak hadir di Majlis Ilmunya. Hari ini beliau membahas tentang tahun ke -10 kenabian, dimana Rasulullah sedang mengalami duka yang mendalam karena wafatnya Sayyidah Khadijah, 


Satu bulan kemudian Abu Thalib pun wafat. Dalam kondisi duka ini, kaum quraisy di Mekkah semakin gencar melakukan makar kepada Nabi Muhammad, sehingga Nabi hijrah ke Thaif bersama Zaid Bin Haritsah, untuk meminta bantuan. Tetapi, sesampainya di Thaif, mereka malah melempari Nabi dengan batu sampai berdarah. 


Malaikat Jibril bertanya "Apa yang harus saya lakukan untuk mereka agar Allah menghukum mereka?" Tetapi Nabi menolaknya justru mendoakan semoga kelak ada keturunan dari orang-orang Thaif yang beriman. 


Malaikat Jibril Pun takjub dengan Nabi Muhammad, benar bahwa Nabi Muhammad memang orang yang begitu mulia akhlaknya.

Kisah ini pernah saya baca di buku dan melihat filmnya, namun saat Ustadzah menceritakan ini rasanya berbeda. Mengena sampai ke hati terdalam, bagaimana rasanya kondisi Nabi Muhammad saat itu, sangat tidak mudah tapi tetap tenang, tetap berharap kebaikan. Rasa hanya bisa ditularkan oleh rasa.


Tahun ke-11 kenabian, Allah memberikan hadiah kemuliaan kepada Rasulullah yang tidak Allah berikan kepada nabi-nabi yang lain. Sangat spesial. Yaitu peristiwa Isra Mi'raj. Diangkat derajat Nabi setinggi-tingginya, sampai malaikat Jibril pun tidak bisa ikut naik saat sampai di Sidratul Muntaha. 


Nabi Muhammad, diberikan oleh-oleh bukan hanya untuk Nabi, tapi juga untuk seluruh umatnya, yaitu perintah shalat. Bukankah shalat adalah pelindung berlapis bagi fisik dan ruhani. Maka bersyukurlah ketika kita melaksanakan shalat. Maka jangan jadi orang yang gampangin shalat, sadari Allah lagi liat kita, setiap bacaan shalat resapin, sampai saat shalat kita merasakan lezatnya shalat, Inilah lezatnya Mi'raj bagi kita. 


Hikmahnya jika saat ini kita sedang diuji, husnudzon terus ke Allah. Ya Allah saya ridho. Mudah-mudahan Engkau gantikan ketidakmudahan ini dengan kebahagiaan. Kemudian sebentar lagi kita akan melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan. Ramadhan harus maksimal, persiapkan dari sekarang. Rencanakan dengan baik. Jadikan ini kesempatan emas, jangan hanya fisik saja tapi ruhani juga dipersiapkan. 


4 golongan yang tidak dapat ampunan di Ramadhan

  1. Anak yang durhaka kepada orang tua

Sebagai ibu kita gak boleh mudah kesal ke anak, tetapi harus banyakin ridho. "Ya Allah saya ridho, berikan hidayah kepada anakku" mudah kasih keringanan kepada anak. Jangan sampai Allah ga ridho ke anak gara-gara kita gak ridho. 

  1. Orang yang memutuskan silaturahim

  2. Orang yang bermusuhan

Bersihkan hati, ya allah saya ridho ya Allah sama dia, saya sudah memaafkan semua sikapnya yang bikin ga nyaman hati selama ini. Maafin, karena kita mau di maafin sama Allah, mau diakui sebagai umatnya Nabi Muhammad.

  1. Orang yang minum minuman keras

Sebelum ramadhan banyak maaf-maafan.


Hal-hal yang menghilangkan pahala puasa

  1. Bohong

  2. Ghibah, yang diomongin fakta tapi jika orangnya dengar akan membuat dia ga ridho. Jika yang diomongin Bohong, itu namanya fitnah.

  3. Namimah 

  4. Sumpah palsu

  5. Memandang dengan syahwat


Pesan Ustadzah:


  • Sahur sunnahnya diakhir, tapi 15 menit sebelum adzan sudah selesai.

  • Berbuka dengan sederhana, tidak perlu banyak makanan.

  • Jaga qiyamul lail karena ada malam lailatul qadar. 

  • Harus ada pembelajaran, bersihkan hati, biasakan tadarus. 

  • Shalat subuh dan isya berjamaah.

  • Tarawih berjamaah, meskipun gerakan imam cepat, tidak apa-apa, berjamaah lebih utama daripada sendiri. Jika ingin tarawih yang lebih santai dan khusyu, bisa ditambah di rumah setelah berjamaah di Masjid. 

  • Sering-sering baca "asyhadu alla ilaha illallah astagfirullah asalukal jannata wanaudzubika minanar" baca bukan hanya saat di Masjid, tetapi setiap saat, saat beraktivitas apapun. 


Seperti biasanya, kajian diakhiri dengan doa kafaratul majelis dan kami saling bersalaman. Kata Ustadzah semoga salaman ini jadi wasilah kelak di akhirat saling menarik ke surga. Aamiin. Bahagia selalu ketika salim, rasanya kajianya tak ingin usai. Ingin selalu bersamanya. Masya Allah Ustadzah energinya sangat positif. Batre kebahagiaan saya full banget, sampai rumah bisa membaginya dengan keluarga. Alhamdulillah untuk rezeki hari ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Materi di Mushola Nur Sa'adah

TIPS MENGATASI SAKIT SAAT MENSTRUASI DENGAN ENEMA KOPI

Jodoh Pasti Bertemu