Game Level 1 Day 3





Pagi ini ade bayi dijemur lebih pagi. Saat matahari baru naik ade langsung menikmati hangatnya mentari, sedangkan suami memilih untuk sibuk di dapur. Saya tak begitu memperhatikan apa yang dikerjakannya hingga menjelang siang saya coba mengintip kesibukannya. saya melihat dapur yang sudah berantakan karena semua isi lemari gelas piring dia keluarkan. Nampaknya tuan suami memperbaiki lemari yang rusak itu dan merubah posisi furniture. Saya tinggalkan saja suami dengan segelas kopi hitam panas.

Ba’da maghrib barulah saya dan suami ada kesempatan untuk bertatap muka dan saya meminta maaf karena semalem sudah membuatnya kesal.

suami bilang “ayah sudah memaafkan mama sebelum mama minta maaf, tapi maaf itu jangan dianggap mudah diucapkan jadinya diulang-ulang kesalahan yang sama”

saya jawab “iya maaf mama salah, tapi tetap mama harus minta maaf biar tenang”

suami mendekati ade bayi yang baru tertidur.
“apa yang membuat ayah mudah menerima keadaan atau kondisi apapun atau sikap apapun dari mama?”tanya saya kemudian.
“Karena watak atau prinsip setiap orang itu gak sama.” Jawab suami masih sambil menatap ade kecil kami.

Seperti polisi yang mengintrogasi seseorang, saya melanjutkan pertanyaan.
“betul ayah, watak tiap orang berbeda, tapi kan ga mudah memposisikan diri kita di posisi orang lain yang karakternya beda itu”

“Itu hanya karena ego kita lebih tinggi”jawabnya

Deg! saya kena banget deh. Jawaban-jawaban suami benar-benar jleb banget ke hati saya. saya sadar hingga saat ini belum bisa seperti itu. Namun ini merupakan salah satu proses untuk lebih baik. Untuk terus berproses menjadi seorang istri yang sholeha untuknya.

“terakhir ayah, tips menjaga hubungan ini dalam kondisi ayah di Jakarta dan mama di Indramayu?”
“Saling percaya” itulah penutup obrolan kami bada maghrib itu. Kami pun beranjak ke ruang makan dan makan bersama. Bahagia memiliki teman hidup yang begitu dewasa dan selalu sabar menghadapi sikap saya yang masih sering mudah tersulut emosi. Astagfirullah. Semoga saya segera berubah.

Bersamanya saya belajar bahwa perbedaan adalah kekayaan.

#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional






Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS MENGATASI SAKIT SAAT MENSTRUASI DENGAN ENEMA KOPI

Fokus Kekuatan, Siasati Kekurangan!

Memaknai Keajaiban